- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Mulai Senin, 1 April 2013, PT Kereta Api dan PT KA Commuter Jabodetabek mengubah jadwal perjalanan KRL. Dalam perubahan itu, operator menambah jumlah perjalanan KRL Commuter Line, dan mengurangi jadwal KRL Ekonomi.
Berdasarkan pantauan VIVAnews di Stasiun Bogor, jadwal baru ini mengakibatkan ratusan penumpang kereta ekonomi menumpuk. Cece, salah seorang penumpang kereta ekonomi, mengatakan biasanya pukul 07.00 WIB sudah berangkat dari Bogor menuju Jakarta. Tapi hari ini sudah tidak ada lagi rangkaian yang berangkat di jam itu. "Kereta ekonomi baru ada lagi pukul 08.00 WIB, jadi saya nunggu kereta satu jam," katanya.
Afis, pengguna kereta ekonomi lainnya, mengaku mengalami hal serupa. Tapi, kata Afis, pengurangan jadwal KRL kelas ekonomi itu tidak serta merta membuatnya berpindah haluan dari kereta ekonomi ke KRL Commuter Line.
Sebab menurutnya tarif kereta berpendingin itu terlalu mahal. "Saat ini, tarif KRL Commuter Line Rp9.000, sedangkan ekonomi hanya Rp2.000. Kalau pulang pergi naik Commuter Line bisa tekor saya," ucap dia.
Sebenarnya Afis tidak keberatan jika ada penambahan jadwal KRL Commuter Line, asalkan tarifnya diturunkan. "Yah kalau bisa tarifnya lima ribu rupiah," ujar dia.
Wakil Kepala Stasiun Bogor, Sahlan, mengakui penambahan KRL Commuter Line ini mengakibatkan pengurangan jadwal perjalanan kereta ekonomi. Dia menyebut, dari semula 26 perjalanan kini berkurang menjadi 23 perjalanan. (umi)
Dominica Court Lifts Same-sex Relationship Ban
Dominica's High Court has lifted a ban on consensual same-sex relations in the Caribbean island nation.
