Sumber :
- Antara/Fanny Octavianus
VIVAnews
- Kepolisian Daerah Metro Jaya mencatat hampir 60 persen pelaku tindak pindana merupakan orang yang tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran. Guna mengantisipasi maraknya kriminalitas, polisi membuat program peduli pengangguran.
Sudah ribuan pengangguran ikut serta dalam program tersebut. Menurut Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno, semua unsur harus bersama-sama dalam membina pengangguran. Dia mengatakan, para pengangguran memilih menjadi preman karena ingin mendapatkan uang secara mudah.
Baca Juga :
Mengenal Sepak Terjang Karier Alvina Elysia, Dirut Perempuan di Anak Perusahaan Pupuk Kaltim
Sudah ribuan pengangguran ikut serta dalam program tersebut. Menurut Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno, semua unsur harus bersama-sama dalam membina pengangguran. Dia mengatakan, para pengangguran memilih menjadi preman karena ingin mendapatkan uang secara mudah.
Baca Juga :
TNI Berduka, Letkol Marolop Meninggal Dunia 2 Hari Usai Serahkan Jabatan Komandan Kodim di Papua
"Tugas saya adalah memelihara kamtibmas, melayani, melindungi masyarakat. Kaitannya dengan premanisme banyak yang mempengaruhi. Saya yakin mereka tidak mau jadi preman untuk itu kita sama-sama mempersempit langkah itu dengan cara lain seperti memberikan lapangan pekerjaan dan lain sebagainya," ujar Putut, Jumat 12 April 2013.
Saat ini Polda masih berkoordinasi dengan pemerintah kota dan provinsi mengenai data pengangguran di wilayah. Mereka didata untuk mengikuti program peduli penganguran.
"Apapun program gubernur DKI Jakarta mengatasi pengangguran akan kami dukung," ucapnya. Sementara itu Putut mengaku program peduli pengangguran yang digagas polda akan dievaluasi.
"Kami evaluasi adanya program ini dengan kriminalitas yang terjadi, dengan bulan lalu atau tahun lalu, hasil evaluasinya berapa, kalau hasilnya sama saja atau tidak ada pengurangan berarti kan ada yang salah tapi sejauh ini efektif," kata dia. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Tugas saya adalah memelihara kamtibmas, melayani, melindungi masyarakat. Kaitannya dengan premanisme banyak yang mempengaruhi. Saya yakin mereka tidak mau jadi preman untuk itu kita sama-sama mempersempit langkah itu dengan cara lain seperti memberikan lapangan pekerjaan dan lain sebagainya," ujar Putut, Jumat 12 April 2013.