Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto mengatakan pemerintah tidak menyediakan soal Ujian Nasional (UN) dalam bentuk braille untuk peserta ujian tunanetra. UN akan digelar serentak pada 15 April mendatang.
Disampaikan Taufik, para peserta ujian tuna netra tersebut akan mendapatkan perlakuan khusus. Kata dia, soal dibacakan dengan cermat oleh pengawas lalu peserta menjawab pertanyaan di lembar jawaban yang sudah disediakan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Disampaikan Taufik, para peserta ujian tuna netra tersebut akan mendapatkan perlakuan khusus. Kata dia, soal dibacakan dengan cermat oleh pengawas lalu peserta menjawab pertanyaan di lembar jawaban yang sudah disediakan.
"Anak-anak yang mempunyai keterbatasan, misalnya ada yang pandangannya hanya bisa jarak dekat atau bahkan tuna netra, tidak mendapat naskah braille. Tetapi mendapat perlakuan khusus," ujar Taufik di SMKN 16 Jakarta, Jumat 12 April 2013
Taufik yakin para siswa itu bisa mengikuti mekanisme ujian yang seperti itu. Karena sebelumnya siswa sudah dibiasakan dengan pola belajar mendengarkan atau merekam.
"Sehari-hari mereka, bisa mendengarkan bisa merekam dan kemudian bisa mencatat dengan catatan tertentu dan pola dia," katanya.
Selain itu, menurut Taufik, para peserta ujian penyandang tuna netra akan mendapatkan waktu tambahan selama 40 menit. Alasannya karena waktu yang dibutuhkan untuk membacakan soal lebih lama.
"Peserta tuna netra akan mendapatkan layanan khusus. Ada pengawas yang membacakan soal dengan cermat waktunya ditambah 40 menit buat mereka. Soal dibacakan lalu dipilih oleh peserta," ucapnya. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Anak-anak yang mempunyai keterbatasan, misalnya ada yang pandangannya hanya bisa jarak dekat atau bahkan tuna netra, tidak mendapat naskah braille. Tetapi mendapat perlakuan khusus," ujar Taufik di SMKN 16 Jakarta, Jumat 12 April 2013
