Pembunuh Ibu Kandung di Tanjung Priok Pernah Dirawat di RS Jiwa

ilustrasi pembunuhan
Sumber :
  • VIVAnews/Faddy Ravydera
VIVAnews
Mantan Komandan IDF Sebut Netanyahu Bikin Israel Semakin Terpuruk
- Dokter Psikiater RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur masih melakukan tes kejiwaan terhadap Erick Karsoho, lelaki 27 tahun yang tega membunuh ibu kandungnya sendiri, Linda Warau (50) pada Jumat pagi 12 April 2013 lalu. Dalam rekam medis yang dimiliki pihak keluarga, Erick pernah dirawat di RS Jiwa selama 10 tahun.

Pakaian Dalam Asal Bantul Siap Bersaing di Amerika dan Inggris

Kapolsek Metro Tanjung Priok, Komisaris Yono Suharto menjelaskan, saat diperiksa, jawaban Erick tidak wajar, sehingga penyidik langsung membawanya ke RS Polri. Dari hasil pemeriksaan tersebut nantinya penyidik akan mengambil kesimpulan.
Jokowi Resmikan Huntap hingga Proyek Infrastruktur Pascabencana di Sulteng


"Jadi dari hasil itu bisa dilihat, kalau masih waras atau normal ya kami lanjutkan proses hukumnya. Kalau tidak waras nanti dirawat di RS Jiwa dan diawasi," kata Yono sata dihubungi
VIVAnews
, Selasa 16 April 2013.


Menurut keterangan keluarga, usai dirawat di RS Jiwa, Erick tetap harus mengikuti rawat jalan di Sanatorium Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.


Motif sementara yang didapatkan penyidik terkait pembunuhan tersebut yakni pelaku dendam terhadap ibu kandungnya karena selalu disuruh minum obat penenang. "Untuk saksi yang diperiksa baru dua orang, mereka adalah sekuriti perusahaan korban dan pembantu rumah tangga korban. Setelah itu akan kami kembangkan lagi," kata Yono. Sementara itu jenazah korban juga baru akan dimakamkan hari ini.


Seperti diberitakan sebelumnya, pembunuha itu terjadi di ruang makan saat Erick sedang disuapi bubur oleh korban. Erick membacok Linda secara membabi buta di leher, paha, dan bagian kepala.


Salah seorang saksi, Ningkem, pembantu rumah tangga di rumah Linda, menjelaskan saat dia datang ke rumah majikannya di Jumat pagi itu dia melihat Erick sudah memegang golok yang berlumuran darah saat membukakan pintu untuknya. Dia tiba sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu Erick menenteng golok daging yang biasa dipakai memasak.


"Erick menjelaskan bahwa dia tidak bersalah. Kata dia, 'Ibu biasa siksa saya, sekarang Erick siksa Ibu'," Ningkem menirukan.


Menurut Ningkem, ketika itu Linda masih sempat merintih meminta tolong sambil merangkak mengenakan celana pendek, sembari berlumuran darah. Dalam keadaan kritis, Linda diangkut menggunakan bajaj ke Rumah Sakit Mitra Kemayoran, Jakarta Pusat. Namun, di perjalanan Linda menghembuskan nafas terakhirnya. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya