Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVANews
- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membantah telah mengirim puluhan preman dan oknum aparat penegak hukum untuk mengintimidasi warga yang tinggal di Waduk Pluit agar mau pindah ke tempat lain.
"Saya pastikan tidak ada upaya itu. Saya akui kirim satpol PP untuk mengawasi upaya pengerukan waduk dari sedimen yang terlalu numpuk," kata Jokowi usai bertemu dengan komisioner Komnas HAM, Jumat 17 Mei 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Saya pastikan tidak ada upaya itu. Saya akui kirim satpol PP untuk mengawasi upaya pengerukan waduk dari sedimen yang terlalu numpuk," kata Jokowi usai bertemu dengan komisioner Komnas HAM, Jumat 17 Mei 2013.
Pengerahan anggota satpol PP terpaksa dilakukan setelah beberapa kali terjadi pelemparan terhadap operator alat berat. "Yang kerja mengeruk itu takut dilemparin warga. Makanya saya kirim satpol PP. Ini biar mereka berani bekerja," tambahnya.
Dirinya menegaskan, keberadaan satpol PP di lokasi tidak untuk mengintimidasi warga sekitar. Dalam pertemuan dengan Komnas HAM telah disepakati untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam mengamankan tempat itu.
Sementara itu, pengerjaan waduk saat ini masih dilakukan. Bahkan sekarang pekerja sedang melakukan pengerukan sedimen untuk memperdalam waduk.
Hal ini sangat penting dilakukan karena kawasan Jakarta akan memasuki musim penghujan, sehingga waduk bisa menampung air yang datang dari beberapa sungai. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pengerahan anggota satpol PP terpaksa dilakukan setelah beberapa kali terjadi pelemparan terhadap operator alat berat. "Yang kerja mengeruk itu takut dilemparin warga. Makanya saya kirim satpol PP. Ini biar mereka berani bekerja," tambahnya.
