Sumber :
- VIVAnews/Adri Prastowo
VIVAnews -
Ujian Nasional benar-benar jadi momok menakutkan untuk Fani Wijaya. Setiap hari sambil menanti pengumuman kelulusan pada 1 Juni 2013 nanti, Fani tidak bisa tenang. Ia kerap mengeluh khawatir tidak lulus. Ketakutannya memuncak Sabtu 18 Mei 2013. Ia memilih mengakhiri hidupnya.
Siswi kelas 3 sebuah SMP di Depok, Jawa Barat itu menyerahkan hidupnya di tali gantungan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Siswi kelas 3 sebuah SMP di Depok, Jawa Barat itu menyerahkan hidupnya di tali gantungan.
Jasad ABG bertubuh mungil itu pertama kali diketahui ibunya, Yeni Irianti, pada Sabtu siang. Saat ditemukan, Fani sudah dalam kondisi tak bernyawa. Tubuhnya tergantung menggunakan selembar kain yang diikat di pintu kusen rumahnya di kawasan Reni Jaya, Blok G 11 No 4 Rt 03 Rw 07, Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari, Depok.
"Posisi di ruang dalam dekat kamar. Saat ditemukan, korban sudah tak bernyawa. Sebelum tewas, korban memang sempat mengeluh dan kerap merasa takut jika dirinya tak dapat lulus UN," kata Kabag Ops Polresta Depok Komisaris Suratno pada VIVAnews.
Cara mengakhiri hidup yang ditempuh Fani membuat keluarganya syok. Tak ada satu anggota keluarga pun yang bersedia memberi pernyataan. Jasad korban dimakamkan di pemakaman yang tidak jauh dari rumahnya. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Jasad ABG bertubuh mungil itu pertama kali diketahui ibunya, Yeni Irianti, pada Sabtu siang. Saat ditemukan, Fani sudah dalam kondisi tak bernyawa. Tubuhnya tergantung menggunakan selembar kain yang diikat di pintu kusen rumahnya di kawasan Reni Jaya, Blok G 11 No 4 Rt 03 Rw 07, Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari, Depok.
