Harga Tiket PRJ Naik, Jokowi Tak Berdaya

pekan raya jakarta 2013
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki

VIVAnews - Konsep penyelenggaraan Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) kini sudah jauh dari tujuan awalnya sebagai ajang pesta rakyat memperingati ulang tahun Kota Jakarta. Nilai komersil sudah kian melekat pada ajang tahunan Kota Jakarta ini.

Kata Shin Tae-yong Usai Heerenveen Izinkan Nathan Tjoe-A-On Kembali ke Timnas Indonesia U-23

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi menyatakan sudah pernah menyampaikan hal tersebut kepada pihak penyelengara dan penanggungjawab gelaran PRJ itu. 

"Kan sudah saya sampaikan kalau harus dikembalikan ke roh semula. Harus dikembalikan ke rakyat," ujar Jokowi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 7 Juni 2013.

Surya Paloh Pikir-pikir Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024

Menurut Jokowi, pagelaran Jakarta Fair seharusnya lebih banyak menampilkan industri-industri kecil kreatif berbasis budaya. "Sekarang menurut saya lebih ke pameran dagang. Seharusnya kan Pekan Raya Jakarta," kata Jokowi.

Mengenai mahalnya tiket gelaran PRJ tersebut, dirinya mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sebab, pagelaran akbar tahunan itu sudah lama dikelola oleh pihak swasta. Meskipun  pemerintah daerah masih memiliki saham di dalamnya.

Lawan PSM Makassar Jadi Laga Hidup Mati Bagi Arema FC

"Yang jelas kita mau buat konsep baru untuk PRJ. Jangan sampai konsep lama kehilangan PRJ. Kita akan konsen ke sana," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Marketing Pekan Raya Jakarta (PRJ), Ralth Sceunemann, memprediksi harga tiket Jakarta Fair tahun depan tidak naik, karena saat ini saja masyarakat sudah merasa keberatan dengan kenaikan tiket Jakarta Fair 2013. Padahal angka kenaikan hanya Rp5.000.

"Dua tahun terakhir ini kan tidak naik. Tahun ini baru naik. Jadi kemungkinan besar tahun depan tidak naik," kata Ralth di arena PRJ, Kemayoran, Jakarta, Kamis malam 6 Juni 2013. Menurutnya, tiket Jakarta Fair masih lebih murah dibanding acara-acara lain.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berniat mengubah konsep penyelenggaraan Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta. Rencananya mulai tahun depan, Jakarta Fair akan dikembalikan ke lokasi terdahulu, yakni di kawasan Monumen Nasional (Monas).

Jokowi menilai, perhelatan itu sudah melenceng dari tujuan awalnya karena lebih menonjolkan kepentingan bisnis. Pengusaha besar dan komersial lebih mendapat tempat di sana. Sedangkan pengusaha kecil yang ingin berdagang justru kesulitan.

Untuk masuk arena PRJ, warga dikenakan tarif yang tidak sedikit yakni Rp25 ribu untuk hari biasa dan Rp30 ribu untuk hari libur. Menurut Jokowi, seharusnya PRJ bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat Ibukota.

"PRJ harus kembali ke tujuan semula yakni sebagai showroom untuk mempromosikan usaha mikro yang berbasis budaya," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin 3 Juni 2013. 

Ke depan, konsep PRJ akan dibuat lebih seperti pesta rakyat. Saat ini Pemprov DKI masih menggodok format tersebut. Lokasi penyelenggaraan yang tepat juga masih dicari. Monumen Nasional menjadi salah satu alternatif. (eh)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya