Pembunuhan di Pacific Place

Sang Ibu Ingin Pelaku Dihukum Berat

VIVAnews - Lenny Kosasih, 46, ibunda Maria Fransisca Bernadette Elen Sutjiadi, mendesak kepolisian segera mengungkap pembunuhan putrinya.  

"Pelaku harus dihukum berat seadil-adilnya," kata Lenny usai pemakanan putrinya di Tempat Pemakaman Umum Pondok Rangon, Jakarta Timur, Jumat 20 Maret 2009.

Ia sama sekali tak bisa menebak motif di balik pembunuhan Elen. Di matanya, Elen adalah sosok supel dan memiliki pergaulan baik. Ia yakin putrinya tak punya musuh. "Belum tahu kecurigaannya mengarah ke mana," ujarnya. "Saya minta secepatnya diungkap pembunuhnya."

Fedryan Adin , 25, pacar Elen yang hadir di pemakaman membenarkan sempat dimintai keterangan polisi sebagai saksi. Ia dimintai keterangan terkait komunikasi terakhir yang dilakukan beberapa jam sebelum Elen ditemukan tewas. "Waktu itu Elen sedang di Melawai dan akan wawancara di Kidzania," ujarnya.

Via, 21, sahabat korban juga menyatakan hal sama. Elen sempat menghubunginya dan menceritakan rencana wawancara di kidzania beberapa jam sebelum tewas. "Waktu itu saya tawarkan untuk mengantarnya tapi dia menolak," ujar Via.

Mayat Elen ditemukan tewas di di tangga darurat antara lantai 6 dan 7 Pacific Place sekitar pukul 19.00, Selasa 17 Maret 2009. Korban ditemukan dengan luka tusuk di bagian leher kiri dan perut. Perhiasan yang melekat di tubuh korban utuh. Hanya tas dan telepon genggam yang hilang.

Respons Albertina Ho Usai Dilaporkan ke Dewas oleh Pimpinan KPK
Anies Baswedan dan Presiden DPP PKS Ahmad Syaikhu.

PKS Bakal Sambangi Markas PKB Malam Ini, Bahas Apa?

Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah mendatangi markas PKB pada Rabu kemarin.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024