PKL Tanah Abang Tantang Ahok

Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVAnews - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) Pasar Tanah Abang mendatangi Balai Kota Jakarta, Jumat 26 Juli 2013. Mereka kesal dengan pernyataan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang selalu menyudutkan PKL.

"Kami minta klarifikasi omongan Ahok. Kami tidak mau disebut sebagai mafia. Kami tidak mau disebut preman. Ayo Ahok, kalau berani datangi kami di Tanah Abang," kata Iwan Landung, koordinator aksi sambil menggoyang pagar kantor Balai Kota.

Ia mengatakan pernyataan Ahok salama ini tidak layak diucapkan seorang pejabat kepala daerah. Iwan menuturkan, PKL tidak terima dengan analogi bahwa Satpol PP dengan PKL layaknya "Tom and Jerry" yang saling berkejar-kejaran.

Selain itu, Iwan juga menggugat pernyataan Ahok yang mengatakan mayoritas PKL bukan warga Jakarta. "Kami warga Jakarta, bohong kalau di sana kebanyakan bukan warga DKI. Hampir 70 persen pedagang yang berdagang di sana itu warga Jakarta," tuturnya.

Terkait rencana relokasi PKL ke Pasar Blok G Tanah Abang, para pedagang sepakat menolak. Penolakan didasari kondisi Pasar Blok G yang tidak layak untuk dijadikan sebagai lokasi relokasi. Menurutnya banyak masalah, mulai dari keamanan hingga kebersihan di kawasan itu.

"Kami meminta Ahok datang ke lapangan. Jangan hanya bicara. Cek lapangan, lihat sendiri kondisi Blok G, biar bisa tahu yang sesungguhnya," katanya.

Sebelumnya, Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) juga akan mensomasi Ahok. Somasi dilakukan atas pernyataan Ahok yang akan memenjarakan PKL di Pasar Tanah Abang bila tetap menolak direlokasi.

Namun Ahok menanggapi enteng ancaman itu. "Silakan saja kalau mereka mau somasi. Nggak masalah," ujarnya di Balai Kota, Rabu 24 Juli 2013.

Ahok menjelaskan, dirinya sama sekali tidak bermaksud melarang orang berjualan di Tanah Abang. Yang dilakukannya hanya menertibkan.

Apple Developer Academy, Wadah Menggembleng Calon Talenta Digital

"Semua silakan berdagang tapi ingat harus sesuai aturan di antaranya tidak berjualan di jalan. Anda boleh cari uang di mana saja, tapi jangan seenaknya," katanya.

Ia melihat rencana somasi itu sebagai sesuatu yang aneh, karena para pedagang yang tergabung dalam APKLI itu tidak memahami aturan dengan baik. Mereka membaca semua peraturan dan UU tidak sampai tuntas.

"Makanya jangan membaca undang-undang hanya sepotong saja. Itu bisa jadi bahaya," tegasnya. (umi)

VIVA Militer: Serangan roket Hizbullah ke wilayah utara Israel

Roket Hizbullah Hantam Iron Dome Israel, Lusinan Tentara Zionis Tewas

Sejumlah basis tentara Israel jadi sasaran drone dan roket Hizbullah.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024