Sumber :
- Nina Rahayu/VIVAnews
VIVAnews
- Kasus penembakan yang menimpa Aiptu Dwiyatna (50) kini tengah diselidiki pihak kepolisian. Polisi saat ini masih melakukan pengembangan terkait kasus yang menewaskan anggota Binmas Cilandak itu.
Salah seorang saksi bernama Husni (55), mengatakan, kejadian terjadi begitu cepat. "Saya mau keluar rumah, tahu-tahu sudah ramai ada warga empat orang yang menolong polisi itu," kata Husni di lokasi kejadian, Rabu 7 Agustus 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Salah seorang saksi bernama Husni (55), mengatakan, kejadian terjadi begitu cepat. "Saya mau keluar rumah, tahu-tahu sudah ramai ada warga empat orang yang menolong polisi itu," kata Husni di lokasi kejadian, Rabu 7 Agustus 2013.
Husni yang saat itu hendak pergi ke masjid tidak menyangka jika kejadian tersebut adalah peristiwa penembakan seorang polisi. "Saya waktu itu mau ke masjid, saya kira itu tabrakan," ujarnya.
Saat ini, polisi juga sudah membawa beberapa saksi utama dari lokasi kejadian untuk dimintai keterangan. Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno, saat ini sudah berada di Polres Metro Jakarta Selatan untuk menjelaskan kronologi kejadian penembakan anggotanya tersebut.
Aiptu Dwiyatna (50) tewas saat Korban mengendarai sepeda motor dinasnya, Suzuki Smash bernomor polisi 2643-31 VII.
Dia diduga ditembak orang tak dikenal dari belakang, sehingga mengakibatkan luka tembak di bagian belakang kepala. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Husni yang saat itu hendak pergi ke masjid tidak menyangka jika kejadian tersebut adalah peristiwa penembakan seorang polisi. "Saya waktu itu mau ke masjid, saya kira itu tabrakan," ujarnya.
