Sumber :
- ANTARA/Dhoni Setiawan
VIVAnews
- Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Putut Eka Bayuseno, menduga pelaku penembakan Aiptu Dwiyatna yang terjadi di kawasan Ciputat, Jakarta Selatan sama dengan pelaku penembakan anggota polisi lalu lintas Polres Pusat Aipda Patah Saktiyono. Patah ditembak di bagian dada.
"Dugaan kami pelakunya sama, karena modus operandinya mirip dengan sepeda motor dan menembak dari belakang," kata Putut di Polres Jakarta Selatan, Rabu 7 Agustus 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Harley-Davidson Dapat Saingan Baru dari China
"Dugaan kami pelakunya sama, karena modus operandinya mirip dengan sepeda motor dan menembak dari belakang," kata Putut di Polres Jakarta Selatan, Rabu 7 Agustus 2013.
Putut menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah pelaku juga menggunakan senjata yang sama atau tidak.
"Proyektil yang kedua (yang menewaskan Aiptu Dwiyatna) ini, ada di pelipis, sedangkan (penembakan) yang pertama tembus dan belum ditemukan proyektilnya," ujar dia.
Aiptu Dwiyatna (50), ditembak orang tak dikenal sekitar pukul 04.20 WIB. Dia ditembak usai salat di kawasan Ciputat. Dia ditembak di bagian belakang kepala oleh seorang yang diduga menggunakan sepeda motor. Baca kronologinya di .
Selain Dwiyatna, penembakan juga terjadi kepada anggota polisi lalu lintas Polres Metro Jakarta Pusat, Aipda Patah Saktiyono (53 tahun), juga ditembak orang tak dikenal pada Sabtu 27 Juli 2013. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.30 di Jalan Cirendeu Raya, Ciputat, Tangerang Selatan.
Ketika itu, Patah hendak pergi bekerja dari kediamannya di Bojongsari, Depok. Tiba-tiba, dua orang yang mengendarai sepeda motor mengeluarkan senjata api dan kemudian menembak korban di dada kirinya, hingga tembus.
Setelah ditembak, Patah masih berusaha mengendarai kendaraannya 200 meter sampai di sebuah masjid. Dia lalu ditolong orang-orang yang berada di sekitar itu. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Putut menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah pelaku juga menggunakan senjata yang sama atau tidak.
