Saling Klaim di Pilkada Bogor

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Putaran Ke Dua
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews  - Suhu politik Pemilihan Walikota Bogor, cukup memanas. Karena, usai pencoblosan calon walikota dan calon walikota bogor, dua pasangan, mengklaim menang. Lantaran memperoleh suara terbanyak berdasarkan quick count masing-masing.

Dewan Perwakilan Rakyat menyayangkan hasil Pemilihan Walikota Bogor dari berbagai sumber tersebut. Hal itu diungkapkan Ketua Komisi 1 DPR Mahfudz Sidik.

Menegangkan, Timnas Indonesia U-23 Ditahan 10 Pemain Korea Selatan

Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini mengatakan sah-sah saja mengumpulkan data di lapangan untuk klaim menang. Namun semua validitas data itu tak bisa dipertanggungjawabkan. Satu-satunya data sah merupakan data KPUD Kota Bogor yang akan diumumkan 20 September 2013.

"Karena angka-angka lembaga survei diwarnai kepentingan pihak tertentu," katanya kepada wartawan saat ditemui di Bogor, Selasa 17 September.

Menurutnya, saat ini masyarakat sudah cerdas dan sudah bisa  memahami hasil resmi ada di KPU.

Mahcfud juga menambahkan bahwa pemilihan walikota ini banyak kepentingan. "Saya harap semua bersabar dan mau menyerahkan kepada KPU Kota Bogor yang mengumumkannya," katanya.

Sebelumnya calon Bima Arya Sugiarto-Usmar Hariman dinyatakan unggul dalam versi hitung cepat atau Quick Count lembaga survei Charta Politika di Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bogor, Sabtu 14 September. Charta menguji sampel di 200 TPS dengan margin error sebesar 1 persen.

Pasangan nomor urut 2 ini unggul dengan angka 35 persen. Peringkat dua ditempati pasangan nomor 3, pasangan Achmad Ru'yat-Aim dengan 33,1 persen.

Pada urutan ketiga, ditempati pasangan Dody Rosady-Untung Maryono dengan 15,7 persen. Sementara pasangan Syaiful Anwar-Muztahidin Al Ayubi 10.1 persen, dan Firman Halim-Gartono 6.2 persen.

Di survei yang lain, pasangan calon incumbent Achmad Ru'yat dan Aim Halim Hermana mengklaim unggul. Ini berdasarkan hitung cepat Sekretariat Bersama Ru'yat-Aim.

Pasangan ini memperoleh suara sebesar 35,2 persen, diikuti oleh pasangan nomor dua, yakni pasangam Bima Arya dan Usmar Hariman dengan suara sebanyak 31,8 persen.

Sedangkan, pasangan Dody Rosadi-Untung memperoleh suara 15,4 persen, Syaiful Anwar-Muztahidin dengan suara 10,5 persen dan Firman-Gartono dengan suara 7,1 persen. (umi)

Menag dan Majelis Masyayikh Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Majelis Masyayikh adalah lembaga mandiri dan independen sebagai perwakilan Dewan Masyayikh dalam merumuskan dan menetapkan system penjaminan mutu pendidikan pesantren.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024