Sumber :
VIVAnews - Aksi unjuk rasa yang berulangkali dilakukan sejumlah orang di depan Kantor Kelurahan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, tidak membuat Lurah Susan Jasmine Zulkifli gentar. Dia juga menerima beberapa perwakilan pengunjukrasa dan membahas beberapa poin kesepakatan di ruang tertutup, Rabu 25 September 2013.
Baca Juga :
PlayStation 5 bikin Sony Semringah
Namun, Susan enggan membeberkan lebih lanjut isi kesepakatan itu.
"No comment, ah. Yang jelas ada satu kesepakatan antara kami," kata Susan saat ditemui wartawan di ruang kerjanya.
Baca Juga :
Tingkatkan Angkatan Kerja yang Kompeten, Kemnaker Komitmen Hadirkan Pelatihan Vokasi Berkualitas
Aksi unjuk rasa yang dilakukan terhadap Ibu Lurah ini, sudah berulangkali digelar. () Sejumlah warga itu memprotes pengangkatan Susan sebagai lurah. Pengangkatan itu disebut tidak mempertimbangkan aspek sosiokultural dan aspirasi masyarakat setempat. Dalam tuntutannya, massa meminta Lurah Susan Jasmin Zulkifli turun dari jabatannya.
Dalam orasi para pengunjukrasa menegaskan bahwa aksi ini tidak ada kaitannya dengan sara ataupun intimidasi lainnya. Para demonstran menilai, kinerja Lurah Susan kurang maksimal dan tak sejalan dengan budaya warga setempat.
Aksi kali ini mendapat kawalan ketat dari 346 personil gabungan TNI, Polri dan Satpol PP. Tak hanya menggelar orasi, massa juga membawa keranda mayat dan bendera kuning sebagai simbol matinya kebijakan pemerintah.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dalam orasi para pengunjukrasa menegaskan bahwa aksi ini tidak ada kaitannya dengan sara ataupun intimidasi lainnya. Para demonstran menilai, kinerja Lurah Susan kurang maksimal dan tak sejalan dengan budaya warga setempat.