Ini Rumah Walang, Si Pengemis "Tajir"

Rumah Walang, si pengemis tajir
Sumber :
  • VIVAnews/Ajang Bramenassalam
VIVAnews
Hujan Badai di Dubai: Muazin Ubah Lafadz Azan, Netizen: Merinding!
- Setelah Petugas Suku Dinas Sosial DKI Jakarta memulangkan Walang, 54 tahun, ke kampung halamannya di Subang, Jawa Barat, kini pengemis tajir itu kembali menghilang. Sejak Rabu pagi, 4 Desember 2013, rumah Walang di Kampung Waladin, Desa Pasir Bungur, Kecamatan Pabuaran, Subang, kosong.

Imbas Kematian Siswa Diduga Dianiaya, Kepala Sekolah SMKN 1 Nias Selatan Dibebastugaskan

Menurut Sutara, salah satu tetangga, Walang pergi sejak pagi buta. Walang sempat bercerita akan ke Bekasi mengambil pakaian. Namun, dia tidak banyak bicara.
Xiaomi Rilis Redmi Note 13 Pro Plus 5G: Desain Unik, Performa Gahar dan Harga Terjangkau


Walang memang dikenal tak bisa diam di rumah. Apalagi sejak istrinya meninggal beberapa tahun lalu. Ia berkali-kali pergi ke ibu kota, namun para tetangga tidak tahu apa pekerjaan Walang.


Sejak diberitakan media, rumah Walang banyak dikunjungi warga. Mereka datang dari jauh hanya untuk mengetahui sosok Walang, pengemis yang saat ditangkap petugas membawa uang tunai jutaan rupiah.


Walang namanya melambung setelah diciduk petugas dari tempat mereka biasa mangkal di bawah jembatan layang Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa malam 26 November 2013. Petugas menemukan uang tunai sebesar Rp25 juta yang dsimpan di dalam kantong-kantong plastik hitam yang sangat kotor.


"Plastik pertama kami buka dan hitung ada Rp7 juta. Lalu plastik lainnya juga ada uang, dengan total keseluruhan Rp25.448.600," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan Miftahul Huda.


Dengan mengemis, Walang mengaku sehari bisa mendapat Rp100 ribu hingga Rp200 ribu. Bahkan saat hari besar mereka bisa meraup Rp1 juta. "Uang hasil mengemis saya serahkan ke keluarga di kampung untuk nafkah dan mencicil naik haji. Sisanya saya pakai untuk makan sehari-hari," ucap dia.


Walang serius untuk bisa pergi ke Tanah Suci karena dia memiliki tabungan Rp25 juta. Walang telah membayar uang pendaftaran untuk naik haji sebesar Rp15 juta dengan perkiraan keberangkatan pada 2019. "Tabungan itu saya dapat dari usaha jual beli kambing dan sapi ternak dua tahun lalu, dan hasil mengemis selama enam bulan."


Setelah ditangkap dan ditahan beberapa hari, walang kemudian dipulangkan ke kampung halamannya Selasa kemarin, 3 Desember. (Laporan: Ajang Bramenassalam, Subang | umi)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya