Tak Mau Naik Angkutan Umum, DPRD Golkar DKI Nilai Ahok Aneh

Ahok saat peluncuran buku
Sumber :
  • ANTARA/ Tomi Pratama

VIVAnews - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menegaskan bahwa demi efisiensi, dia lebih baik menumpang mobil ketimbang menumpang angkutan umum bila bepergian ke kantor. Dan memang benar, bila berangkat dari rumah, Ahok harus 3 kali gonta-ganti angkuatan umum, padahal bila mengunakan kendaraan pribadi, waktu tempuh cuma 20 menit. (.

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Ahok diminta tanggapannya oleh wartawan, sehubungan dengan Instruksi Gubernur  nomor 150 tahun 2013 tentang kewajiban menggunakan angkutan umum bagi pegawai dan PNS DKI pada hari Jumat. Ahok menegaskan bahwa bukan tanpa alasan dia memilih menumpang mobil pribadi. Sebab kalau menumpang angkutan umum, bisa menelan waktu paling sedikit 45 menit.

Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi Partai Golkar, Ashraf Ali, menegaskan bahwa ada yang aneh dengan pernyataan Ahok itu. Menurutnya, apabila ingin memerintahkan orang harusnya dimulai dari dirinya sendiri.

"Sebelum nyuruh orang, yang buat harus mentaati dulu. Instruksi Gubernur, kan yang buat Gubernur. Artinya sepaket dong sama Wakil Gubernurnya," ujar Ashraf Ali, Kamis, 2 Januari 2013.

Disampaikan Ashraf, sebagai pemimpin seharusnya Ahok memberikan contoh terlebih dahulu pada anak buahnya. Apabila pemimpinnya bisa melakukan baru seluruh anak buahnya mengikuti.

"Makanya, sebelum dia (Ahok) mengintruksikan anak buahnya, wajib menajalankannya. Naik taksi kan boleh. Ya, sudah ikut saja aturan itu," kata Ashraf.

Menurut Ashraf Ali, yang namanya anak buah, butuh panutan dan perlu orang yang bisa memberikan suri tauladan. Kata dia, Jakarta tidak membutuhkan pemimpin yang arogan.

"Aneh kan, kalau buat aturan tapi tidak memberikan contoh," ucapnya.

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun
Ilustrasi Paspor

Kelanjutan Nasib Hyoyon SNSD, Bomi Apink hingga Im Nayoung Pasca Paspornya Ditahan Imigrasi Bali

Saat ini, paspor semua pemeran dan kru, dengan total sekitar 30 orang, disita. Mereka juga saat ini tinggal di sebuah hotel sementara itu kasus ini sedang diselidiki.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024