Apakah Pariwisata Akan Hancurkan Dunia?

Ilustrasi pulau.
Sumber :
  • Baros

VIVAlife - Pariwisata tengah berkembang di berbagai belahan bumi. Tidak hanya mereka yang berkantong tebal yang mampu melakukan perjalanan menjelajahi dunia. Mereka yang berkantong pas-pasan pun bisa melakukan perjalanan dengan menjadi seorang backpacker.

Man Utd Incar Penyerang Tua yang Bela Real Madrid

Bicara tentang objek wisata, dilansir CNN, Sabtu 4 Januari 2013, tidak hanya terkait dengan tempat-tempat yang telah melegenda. Banyak orang justru jauh-jauh menjelajahi rimba Afrika atau pulau-pulau terpencil di Indonesia untuk eksotika dan berbagai hal yang masih otentik.

Dari mulut ke mulut cerita tentang daerah-daerah terpencil tersebut menyebar ke seluruh dunia. Hasilnya, tempat-tempat itu ramai dikunjungi wisatawan.

Sayangnya, pengaruh wisatawan begitu besar terhadap masyarakat setempat. Banyak hal-hal yang harusnya dijaga kemudian tergerus dan bahkan hilang seperti kebudayaan, kelestarian alam, juga sampah yang menggunung sebagai limbah kunjungan wisata.

Ekonomi Tumbuh 5,6% di 2024, Pemprov DKI Yakin Bisa Atasi Inflasi

Fenomena tersebut kemudian mengetuk hati seorang antropolog asal Amerika, Pegi Vail untuk membuat sebuah film dokumenter. Film yang dibuat dalam waktu satu dekade tersebut menunjukkan bagaimana dampak pariwisata jika berada di luar kendali.
 
“Ini mengejutkan saya bagaimana kecilnya wisatawan berpikir tentang peran mereka dan bagaimana kecilnya suara penduduk lokal yang kami dengar (di area yang terkena dampak pariwisata),” kata Veil seperti dilansir dari CNN.
 
Film berjudul “Gringo Trails” menelusuri jalur-jalur wisata yang dilalui oleh wisatawan di seluruh dunia. Film tersebut merupakan film pertama Vail yang bekerja sebagai direktur asosiasi dari Center for Media, Culture and History di New York University.

Veil menyarankan bagaimana wisatawan seharusnya melakukan perjalanan agar tidak merusak lokalitas daerah setempat. “Pelajaran apa yang boleh dan tidak boleh. Jika seseorang mengatakan ‘jangan bertelanjang di pantai’ maka jangan bertelanjang di pantai,” kata Veil.

Polisi Sebut Kecelakaan Beruntun di GT Halim Libatkan 9 Kendaraan

“Gringo Trails” telah dirilis pada November 2013 di Amerika Utara dan kini tengah diputar di berbagai festival di dunia. Maret mendatang film tersebut akan di putar di Sebastopol Documentary Festival di California dan di Washington, DC, dalam sebuah ajang Environmental Film Festival.

PJ Wali Kota Pontianak Ani Sofian (bertopi) saat memantau pelaksanaan Sidak ke sejumlah SPBU di Pontianak, Kamis 28 Maret 2024. Pemkot menemukan masih ada SPBU yang takarannya belum sesuai. (Adpim Pemkot Pontianak)

Pemkot Pontianak Kasih Peringatan ke Seluruh SPBU di Kota Itu, Ada Apa?

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Tim Pengawas Kemetrologian menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke SPBU.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024