Perusahaan Pemenang Tender Pengadaan Busway Tak Berpenghuni

Kantor salah satu pemenang tender bus TransJakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Rohimat Nurbaya
VIVAnews
Berburu Cuan Lewat Gajian
- Pengadaan armada bus TransJakarta yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berujung pada pencopotan Udar Pristono sebagai Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Korea Selatan Dapat Kabar Buruk Jelang Lawan Timnas Indonesia U-23

Hal itu disebabkan karena terungkapnya bus yang tidak layak pakai yang disuplai oleh perusahaan pemenang tender.
Terbuka untuk Bertemu, Anies Sebut Prabowo Bukan Musuh tapi Lawan
VIVAnews melakukan penelusuran ke salah satu perusahaan pemenang tender pengadaan bus TransJakarta yakni, PT Putriasi Utama Sari.

Perusahaan yang berkantor di kawasan Tomang, Jakarta Barat itu ternyata menumpang dengan PT Suplitama Maju Sementara.


Di  kawasan Tomang memang banyak rumah toko (ruko) yang sebagian besar bangunannya dijadikan kantor perusahaan swasta dan beberapa kantor bank cabang pembantu.


Saat melakukan penelusuran ke kantor PT Putriasi Utama Sari, ternyata perusahaan tersebut tidak mempunyai karyawan dan hanya ada seorang kurir penerima surat berinisial KS (48).  KS mengaku dia salah satu orang yang dipercaya oleh bos dari PT Putriasi Utama Sari.


"Saya di sini hanya nunggu kalau ada surat datang atau menerima kalau ada tamu yang datang ke bos saya," kata KS pada
VIVAnews.


Menurut KS, dia jarang bertemu dengan jajaran petinggi dari salah saru perusaan pemegang tender bus TransJakarta itu. Semua pekerjaan diintruksikan lewat sambungan telepon. KS juga tidak mengetahui di mana keberadaan bos nya tersebut.


"Saya kalau ada apa-apa menghubungi Pak Tomo saja. Saya menunggu di sini terus lapor ke Pak Tomo," ujarnya.


Disampaikan KS, Tomo merupakan salah seorang sales dari PT Putriasi Utama Sari. Tugas Tomo yakni mengerjakan segala perizinan dan melakukan lobi kepada klien terkait proyek-proyek pengadaan barang.


Tetapi KS tidak memberi tahu di mana Tomo itu berkantor. Sepengetahuannya, setiap hari Tomo berada di kawasan Mangga Dua, Jakarta Utara. Tetapi tidak menyebutkan di mana persisnya.


"Jadi yang mengurusi segala perizinan. Pokoknya yang ke mana-mana dia. Nah kalu ada segala urusan surat yang ke alamat sini baru saya kasih tahu," terangnya.


Saat
VIVAnews
mencoba menghubungi Tomo, pada awalnya sambungan telepon diterima. Kemudian Tomo menyakan siapa dan maksud tujuan menghubungi dia. Ketika ditanya masalah tender bus transJakarta kemudian Tomo hanya diam dan memutuskan sambungan teleponnya.


Lalu, ketika beberapa menit kemudian dicoba dihubungi kembali Tomo menyebutkan bahwa dia sedang rapat sekitar 30 menit. Kemudian setelah 30 menit berlalu dicoba dihubungi kembali. Tetapi sambungan teleponnya sedang sibuk.


Sebelumnya Pemprov DKI melakukan pengadaan 310 bus TransJakarta dan 346 Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB). Bus itu baru dioperasikan 90 unit TransJakarta dan 18 BKTB. Sebanyak 5 bus transjakarta dan 10 BKTB mengalami kerusakan di sejumlah komponennya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya