Kerjasama Investasi Foxconn dan KBN Terganjal Kesepakatan

Kawasan Berikat Nusantara
Sumber :
  • www.ekon.go.id
VIVAnews - Wali Kota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono menuturkan, PT Kawasan Berikat Nusantara selaku pengelola kawasan industri di Jakarta Utara berniat bekerjasama dengan PT Foxconn selaku perusaan perakit alat-alat elektronik. Tetapi niat tersebut masih terganjal kesepakatan antara keduanya.
Tokoh Agama Papua: Jangan Ikut Ajakan Sesat Aksi Demo 1 Mei, Pihak Tidak Bertanggungjawab

Saat ini Foxconn sebenarnya sudah berinvestasi sebesar US$1 miliar hanya untuk penelitian saja. Sedangkan lahan yang digunakan untuk pabrik Foxconn itu milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Prabowo Tak Hadir di Acara Halal Bihalal PKS, Ini Alasannya

Namun, lahan itu hanya bisa digunakan untuk jangka waktu tiga sampai lima tahun saja. Saat ini yang akan dikerjasamakan dengan KBN adalah masalah lahan untuk pabrik Foxconn itu.
Soal Anggapan Raja Penalti Liga 1, Begini Pembelaan Arema FC

"Untuk masalah itu, KBN mau minta sharing investasi di situ, tapi Foxconn belum mau. Namanya bisnis kan tidak sekali dua kali ketemu selesai. Pasti ada titik temu dalam situasi bisnis itu biasa. KBN memberi lahan tapi jadi sharing kan bisa juga. Modal bersama," kata Heru di kawasan Kelapa Gading, Selasa 8 April 2014.

Disampaikan Heru, investasi tersebut termasuk yang sangat besar, sehingga harus diperhitungkan maksimum 20 persen sharing. Kemudian, lanjut Heru, terkait dengan rencana kerjasama lahan untuk pabrik Foxconn itu, apabila tidak bersedia dengan KBN maka bisa bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Karena nantinya harus ada perhitungan masalah pajak, masalah upah minimum tenaga kerja, serta tinjauan untuk masyarakat. "Kalau Foxconn tidak mau KBN bisa dengan Pemprov karena bisa sebagai liasion officer begitu juga kalau ada masalah kami bisa komunikasi dengan Bea Cukai, Pelindo dan kepala daerah saya rasa wajar kalau 100 persen tidak bisa," kata Heru.

Sebelumnya, perusahaan teknologi Taiwan, Foxconn telah menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk berinvestasi hingga US$ 1 miliar di Indonesia. Langkah ini dilakukan sebagai upaya diversifikasi produksi dari Tiongkok.

Nilai investasi mencapai US$ 1 miliar digunakan untuk tiga hingga lima tahun. Dana itu digunakan mulai dari Research and Development (R&D), desain perangkat lunak elektronik dan bisnis internet untuk manufaktur, serta perakitan produk elektronik. Sedangkan lahan sendiri adalah milik pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Adapun langkah ini merupakan bagian dari upaya perseroan untuk melakukan diversifikasi investasi dari Tiongkok. Perseroan telah telah membangun fasilitas manufaktur besar untuk membuat produk untuk Apple termasuk iPhone, termasuk Sony dan Nokia.

Grup ini telah mempekerjakan sektiar 1 juta pekerja di Tiongkok, sektiar setengah dari pekerja tersebut memiliki basisi di selatan kota Shenzen. ?Perseroan juga telah mengumumkan berencana menghabiskan dana US$ 40 juta pada akhir 2013 untuk manufaktur dan fasilitas penelitian di Amerika Serikat (AS). Grup ini telah memiliki fasilitas produksi di lebih dari 10 negara termasuk Vietnam, Brazil, dan Meksiko.

Foxconn yang juga dikenal dengan Hon Hai dikabarkan membangun pabrik di Jakarta Utara denga Luas lahan yang diminta mencapai 200 hektar dan 46 hektare di kawasan Jakarta Timur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya