Selidiki Pelecehan Seksual di TK Internasional, Mendikbud Bentuk Tim

Ilustrasi kekerasan seksual.
Sumber :
  • VIVAnews/Joseph Angkasa
VIVAnews
MPV Semewah Alphard Ini Bisa Melesat Sekencang Mobil Sport
– Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, segera menurunkan tim khusus untuk menyelidiki kasus pelecehan seksual terhadap seorang murid Taman Kanak-kanak di sebuah sekolah internasional di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Nuh menyayangkan aksi bejat itu.

Hubungan Tak Baik, Ruben Onsu dan Jordi Onsu Sudah Setahun Tak Berkomunikasi

“Itu (tanggung Jawab) Kemendikbud. Saya minta turunkan segera tim ke sana (sekolah korban),” kata Nuh di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Viral Curhat Pratama Arhan ke Azizah Salsha Usai Timnas U-23 vs Australia Bikin Gemes Netizen


Ia mempertanyakan kenapa di sekolah bertaraf internasional bisa terjadi kasus pencabulan terhadap anak. Nuh meminta hal itu dievaluasi. Semua sekolah harus memberikan perlindungan dan kenyamanan kepada murid selama berada di lingkungan sekolah.


“Pihak sekolah harus punya kewajiban melindungi anak didiknya dari hal-hal negatif seperti itu. Lagi pula sekolah korban itu bukan sekolah ecek-ecek. Jadi kami peringatkan, lindungi anak-anak,” ujar Nuh.


AK mengalami kekerasan seksual di toilet sekolahnya berkali-kali. Pertama kali pada 5 Maret 2014. Kasus ini telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya sejak tanggal 24 Maret 2014.


Ibunda AK, P (40), mulai curiga ketika perilaku anaknya mulai berbeda. Selain kembali mengompol, AK kerap mengigau. AK juga tak mau lagi tidur sendiri, selalu minta ditemani.


Kecurigaan P kian menjadi saat ia menemukan memar berbentuk bulat di perut sebelah kanan anaknya. P kemudian memancing anaknya untuk bercerita. Akhirnya pada 20 Maret 2014, AK mengatakan kepada ibunya, ada orang nakal di sekolah.


Berdasarkan penyelidikan, polisi kemudian menetapkan dua petugas kebersihan di sekolah internasional itu, Awan dan Agun, sebagai tersangka dan menahan mereka. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya