Sakit Hati, Wanita Cantik Dibunuh Kekasihnya

Ilustrasi.
Sumber :

VIVAnews - M (25), salah satu karyawati kafe di kawasan Jakarta Barat tewas di tangan kekasihnya, AM (65). Korban tewas dengan luka tusukan di bagian tubuh dan luka akibat benda tajam di bagian leher, Rabu malam. Dia diduga dibunuh karena sakit hati.

"Mereka (M dan AM) memang sudah lama pacaran. M itu janda, AM itu duda. Korban ini sering minta uang," ungkap salah satu kerabat AM, Leni, di Jakarta, Kamis 17 April 2014.

Antara korban dan pelaku telah menjalin hubungan cinta sejak dua tahun terakhir. Dalam kurun waktu itulah, korban diketahui kerap menuntut sejumlah uang pada AM. Bahkan, sebelum peristiwa itu terjadi, M datang ke rumah AM untuk meminta uang sebesar Rp200 ribu.

Meski sering meminta uang pada AM, ketika diajak menikah oleh sang kekasih, M menolak. Bahkan, M diduga kerap berselingkuh dengan pria idaman lain.

Leni menjelaskan, saat uang Rp200 ribu itu akan diambil dari tangan AM, M datang ke rumah kekasihnya itu diantar oleh seorang teman prianya.

Meski demikian, M seolah tak peduli dengan kondisi ekonomi AM yang sedang sulit, lantaran kantin miliknya di Jalan Gatot Subroto sedang direnovasi. Sementara itu, penghasilan tambahan AM sebagai sopir perusahaan katering tak seberapa.

Bahkan, untuk memberikan uang yang diminta M, AM terpaksa mendatangi rumah adik kandungnya, AT untuk meminjam uang. Namun, ternyata, AM menerima hal yang tak diharapkan.

AM yang sakit hati itu lantas membunuh M di kediamannya di Jalan Mesjid Bendungan, Rt 009 Rw07, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Bersimbah darah

Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024

Ketua RT 009, Paulus Remos, mengatakan, sekitar pukul 18.30 WIB, anak angkat AM yang bernama H (20) baru pulang dari tempat kerjanya di daerah Semanggi, Jakarta Selatan.

Saat itu, H mendapati rumahnya dalam keadaan terkunci rapat dan gelap. Kemudian, pintu rumah itu ketuk namun tak ada jawaban.

H yang mengira tidak ada orang di rumah tersebut sempat ke rumah tetangganya dan mencari sang ayah. Saat kembali, rumah itu sudah dalam keadaan terbuka dan menemukan AM di dalam rumah dengan pakaian yang bersimbah darah.

Panik, H langsung melapor pada Paulus. "Dia bilang, Pak RT, Bapak membunuh. Saya tidak percaya. Saya hubungi ketua RW dan kepolisian," kata Paulus.

Mendapat laporan tersebut, Paulus bersama Ketua RW dan pihak kepolisian langsung mendatangi lokasi, dan mendapati AM berada di teras rumah sambil menangis. Sementara itu, di dalam rumah, M sudah tergeletak dengan luka tusuk di tubuh dan luka sayatan di leher.

"AM pun langsung diamankan ke Polsek Kramat Jati," kata Paulus.

Selain mengamankan pelaku, petugas dari Polsek Kramat Jati juga mengamankan barang bukti berupa sebuah golok dan balok kayu dari rumah yang sudah tampak reot berukuran 5x10 meter itu. Sementara itu, mayat Murni pun langsung dibawa ke RS Polri untuk diautopsi.

Bunuh diri

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Didi Sugiarto, mengatakan, usai melakukan pembunuhan terhadap M, pelaku mencoba bunuh diri.

"Jadi, usai melakukan pembunuhan, pelaku mencoba melakukan aksi bunuh diri. Namun keburu diketahui anaknya," kata Didi.

Didi menjelaskan, pelaku kini tengah dirawat di rumah sakit karena menderita luka sayatan di urat nadi tangan kanan dan luka di lehernya.

Pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi untuk bukti pemeriksaan. Anak pelaku, ketua RT dan kerabat pelaku masih diperiksa petugas.

"Pemeriksaan masih berlangsung, kami juga berharap pelaku dapat segera kembali sehat agar proses hukum terus berjalan," jelas dia.

Ilustrasi laboratorium.

Industri Laboratorium Makin Kinclong, Lab Indonesia 2024 Soroti Hal Ini

Pameran teknologi dan peralatan laboratorium terbesar di Asia Tenggara dan satu-satunya di Indonesia, Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024