- writetoreel.com
VIVAnews - Bentrokan terjadi antar para narapidana lembaga pemasyarakatan (LP) Pemuda Kota Tangerang, Jumat 18 April 2014, siang.
Bentrokan terjadi antara para napi blok B dan D. Hal ini berawal dari hilangnya sebuah handphone milik napi blok B di LP Pemuda tersebut.
Dalam peristiwa itu lima orang terluka yakni, Alexander Jakob Sanaki, Acay, Mail, Bobi Prestio, Hermanus Gepas, dan petugas LP Pemuda, Ali Sutomo.
Mereka menderita luka di bagian kepala, punggung, tangan, kening, dan bibir akibat lemparan batu dan senjata tajam.
Para korban luka tersebut langsung dievakuasi ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Tangerang untuk mendapatkan perawatan intensif.
Dediy Purnomo, warga yang ada di lokasi kejadian menuturkan, peristiwa bentrokan terjadi antara napi blok B dan D di LP Pemuda, kota Tangerang, dipicu hilangnya sebuah handphone milik napi di blok B.
"Kebutulan saya lagi nongkrong di warung depan LP Pemuda. Tiba-tiba petugas lari untuk meminta bantuan pihak kepolisan, untuk meredam bentrokan di dalam LP," kata Dediy kepada wartawan.
Dalam peristiwa itu, lanjut Dediy, lima orang dievakuasi ke RSUD Tangerang karena menderita luka akibat bentrokan
"Setelah kondisi di dalam LP sudah kondusif, para napi dievakuasi dan langsung dilarikan ke RSUD Tangerang," ungkapnya.
Dediy menambahkan, sebelumnya bentrokan tidak dapat dikendalikan oleh petugas. Malah sebaliknya, petugas menjadi sasaran dalam bentrokan tersebut.
"Setelah Polres Metro meminta bantuan dan Brimop dari Polda turun ke lokasi, bentrokan pun dapat diredam," imbuhnya.
Sementara, pihak LP Pemuda kota Tangerang, belum memberikan keterangan dalam peristiwa tersebut. Petugas Polres Metro Tangerang terlihat masih melakukan pengamanan di depan LP Pemuda kota Tangerang.
Para Korban
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Rikwanto membenarkan adanya keributan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda, Kota Tangerang, Banten. Menurut Rikwanto keributan terjadi sekitar pukul 11.10 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Rikwanto menjelaskan keributan dimulai ketika pintu Blok B,C dan D terbuka karena adanya kegiatan rutin yang diawasi oleh petugas Lapas. Namun ternyata ada salah satu penghuni Blok B yang kehilangan telepon gengam. Telepon dicurigai diambil oleh salah satu napi yang menghuni Blok D.
"Terjadi percekcokan yang berujung pada keributan," ujarnya.
Akibat keributan tersebut terjadi saling lempar batu dan bambu dan menimbulkan lima orang korban luka-luka. Berikut daftar 4 orang korban dari versi polisi seperti dijelaskan Rikwanto:
1. Renold, luka di mulut.
2. Alek, luka di pelipis.
3. Ace, lula di kepala
4. Reinhard, luka di muka
Keempat korban menurut Rikwanto adalah napi penghuni lapas dan saat ini tengah dirawat di RSUD Tangerang. Selain mereka berempat, Rikwanto menambahkan ada seorang pegawai lapas bernama Sukarno yang mengalami luka robek di bagian kepala.
"Saat ini sedang dirawat di poliklinik lapas," katanya.
Saat ini pihak kepolisian menurut Rikwanto telah melokalisir masing-masing warga binaan di Lapas sesuai penempatannya di masing-masing blok dan telah dikunci kembali. Penjagaan juga telah dilakukan secara ketat di sudut-sudut Lapas oleh 260 personel gabungan yang terdiri dari Pasukan Brigade Mobil (Brimob) Polda Metro Jaya dan Polres Tangerang dibantu personel dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Motif kejadian sementara ada yang kehilangan HP dan saling tuduh namun situasi sudah dapat dikendalikan," ujar Rikwanto.
Laporan Kusnaedy Baduy
MPV Semewah Alphard Ini Bisa Melesat Sekencang Mobil Sport
Mobil MPV ini bukan sembarang minivan, melainkan sebuah istana mini yang memadukan kemewahan, performa, dan teknologi canggih. Bagian belakang kabin dipisahkan dari depan
