Gubenur DKI: Proyek MRT dan TransJakarta Tidak Tumpang Tindih

Proyek MRT Jakarta
Sumber :
VIVAnews
Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients
- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, memastikan bahwa pembangunan kereta Mass Rapid Transit (MRT) dan penambahan koridor transJakarta secara bersamaan tidak akan mengakibatkan tumpang tindih armada transportasi massal.

Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan

Jokowi, sapaan Joko Widodo, menilai bahwa kedua alat transportasi massal tersebut sangat dibutuhkan oleh warga Ibu Kota Jakarta.  Maka keduanya moda transportasi itu harus saling berintegrasi dan berkesinambungan
Kubu Anies dan Ganjar Ingin Hadirkan Menteri jadi Saksi di MK, Airlangga Hartarto Beri Jawaban


"MRT dibutuhkan, kemudian bus nya juga dibutuhkan, bisa saja berjalan beriringan di bawah tanah bisa,  Sama di atas tanah nya juga. Kalau tidak bisa ya nanti saja bisa dialihkan ke koridor yang lain," kata Jokowi saat ditemui di rumah dinasnya di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu malam, 20 April 2014.


Soal pembangunan MRT dan transJakarta secara beriringan itu, Pemprov DKI secara intensif membicarakannya dengan PT TransJakarta dan PT MRT Jakarta. Ini agar semuanya saling terhubung.


"PT MRT dan PT TransJakarta itu tiap hari kita ketemu, hampir tiap minggu ketemu. Tiap bulan ketemu. Mereka sudah tahu lah nantinya akan seperti apa," terangnya.


Tiru Warsawa


Disampaikan Jokowi, sebenarnya transportasi yang dibutuhkan di Jakarta itu tidak hanya MRT dan TransJakarta saja. Menurutnya, Ibu Kota Jakarta seharusnya meniru ibu kota negara Polandia yakni Warsawa. Kata dia, walau pun penduduknya hanya 1,8 juta jiwa tetapi semua alat transportasi semuanya ada di sana. Diantaranya ada MRT, Bus, ada Trolly bus dan ada trem.


Jadi, kata Jokowi, seharusnya Jakarta yang notabene penduduknya lebih banyak, harus melakukan hal yang serupa. Karena selain harus mengangkut warga Jakarta sendiri, transportasi di Ibukota Jakarta harus menopang juga penduduk dari kota penyangga seperti, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.


"Kita ini penduduknya ada 28 juta jiwa di Jakarta plus, Jabodetabek-nya, MRT kita ini bari bicara dari Selatan ke Utara saja. Padahal kebutuha banyak sekali. Garis-garis banyalk sekali," terangnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya