Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Antrean kereta kerap terjadi di Stasiun Manggarai, Jakarta. Akibatnya, penumpang harus menunggu lebih lama. Lantas apa upaya dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menangani hal ini?
Direktur Komersial PT KAI, Bambang Eko Martono, mengatakan bahwa antrean kereta disebabkan oleh beberapa faktor, seperti gangguan sinyal kereta. Gangguan ini pun disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah petir.
"Ini masih ada petir bulan Juni," kata Bambang di kantor DAOP I Jakarta, Stasiun Cikini, Jakarta, Kamis, 19 Juni 2014.
Baca Juga :
Prediksi Premier League: Fulham vs Liverpool
Meski demikian, Bambang mengatakan bahwa PT KAI kini bisa menangani gangguan sinyal akibat petir lebih cepat daripada yang sebelumnya. Jika dahulu penangannya memakan waktu 2-3 jam maka saat ini lebih cepat.
"Sekarang setengah jam sudah bisa ditangani karena sudah dilokalisasi, Tidak berdampak ke mana-mana," ucapnya.
Sementara itu, VP Public Relation KAI, Sugeng Priyono, mengungkapkan bahwa kereta yang hendak menuju ke arah Gambir biasanya menyeberang rel (crossing) ke jalur lain. Inilah yang juga menyebabkan antrean kereta di Stasiun Manggarai.
"Crossing itu harus melewati jalur yang lain sehingga di jalur lain ini harus setop kereta apinya untuk menyeberangkan rangkaian," ujar Sugeng di tempat yang sama.
Ia mengaku telah menggelar rapat dan mengevaluasi operasional kereta di salah satu stasiun besar itu. Hasilnya, crossing akan dikurangi dengan cara memindahkan rangkaian.
"Setidaknya tiga rangkaian ke Senen atau Jakarta Kota," kata Sugeng.
KAI, lanjutnya, akan menghidupkan dan menfungsikan kembali jalur tujuh dan delapan di Stasiun Manggarai, sehingga tak perlu lagi ada persilangan. Rencananya, Sabtu, 21 Juni 2014, jalur tujuh akan difungsikan kembali.
"Pemisahan dua rangkaian kereta api sudah dimulai hari ini," kata Sugeng. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Sekarang setengah jam sudah bisa ditangani karena sudah dilokalisasi, Tidak berdampak ke mana-mana," ucapnya.