Banyak Pasien Meninggal Akibat Minim Obat
VIVAnews - Kondisi pasien di sejumlah panti perawatan pasien gangguan jiwa di Jakarta cukup memprihatinkan. Anggaran makanan minim. Kebutuhan obat-obatan pun tak terpenuhi maksimal.
Kepala Sekretariat Dinas Kesehatan DKI, Ariani Murti, mengatakan, mayoritas pasien panti meninggal dunia lantaran sakit. "Dan obat untuk para penderita sakit jiwa minim," kata dia di Jakarta, kemarin.
Data yang dimilikinya menunjukkan, dalam enam bulan terakhir empat dari 181 pasien gangguan jiwa di empat panti meninggal dunia lantaran sakit akibat minimnya obat untuk para penderita sakit jiwa. "Terutama untuk obat antibiotik dan dan salep kulit."
Empat panti itu adalah Panti Laras Cengkareng, Panti Laras Daan Mogot, Panti Laras Ceger, dan Panti Laras Cipayung. Kondisi terparah dialami Panti Laras Cengkareng.
Di Panti Laras Cengkareng, sebanyak lima pasien menderita gangguan gizi buruk akut. Kelima pasien gizi buruk grade tiga ini telah dirujuk ke RS Duren Sawit. Kelimanya menderita gizi buruk diduga lantaran minimnya anggaran makanan yang hanya Rp 15 ribu per hari per pasien.