Inflasi di Jakarta Selama Juni Naik 0,13 %

VIVAnews - Inflasi di DKI Jakarta selama bulan Juni 2009 mengalami kenaikan 0,13 persen. Angka ini mengalami penurunan sebesar 0,04 persen jika dibanding pertumbuhan ekonomi pada bulan Mei 2009.

Namun, inflasi bulan ini lebih tinggi 0,02 persen dari inflasi nasional yang hanya mencapai 0,11 persen.

Hal ini disebabkan banyaknya jasa transportasi dan tempat hiburan yang menaikKan harga tiket.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Agus Suherman, mengatakan komoditi yang memberikan sumbangan inflasi terbesar, yaitu angkutan udara. Masa liburan sekolah di bulan Juni membuat harga tiket angkutan udara terbang meningkat sebesar 0,141 persen.

"Memasuki waktu liburan merupakan peak season bagi maskapai penerbangan. Sehingga mereka beramai-ramai menaikkan harga tiket, meski kenaikannya hanya sedikit," katanya seperti dikutip situs Pemerintah DKI, Kamis, 2 Juli 2009.

Selain itu, inflasi juga dipicu kenaikan kelompok sandang, terutama emas perhiasan yang menyumbang inflasi 0,0472 persen.

Kemudian kenaikan harga komoditi, seperti bawang putih 0,0188 persen, kendaraan carter 0,0128 persen, obat dengan resep 0,0123 persen, gula pasir 0,0120 persen dan bensin 0,0072 persen.
"Inflasi bulan ini juga disebabkan naiknya harga-harga kelompok sandang dan sejumlah komoditi," ujarnya.

Tingginya inflasi bulan Juni 2009 ini juga mengakibatkan perekonomian di DKI Jakarta menduduki peringkat ke-33 dari 47 kota se-Indonesia yang mengalami inflasi.

Padahal pada bulan Mei, DKI Jakarta menduduki peringkat ke-22 dari 40 kota se-Indonesia yang mengalami inflasi.

"Hal ini diakibatkan banyak daerah lain yang mengalami deflasi. Atau mengalami penurunan inflasi cukup besar. Sehingga membuat peringkat DKI menurun," jelasnya.

Parto Patrio Dilarikan ke Rumah Sakit
Kantor United Tractors

United Tractors Tebar Dividen hingga Total Rp 8,2 Triliun

RUPST United Tractors menyepakati pembagian dividen sebesar Rp 2.270 per saham.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024